Menanam Selada di Pekarangan Rumah: Dianggap Mirip Mountain Collapse Mahjong Ways 2 menggambarkan bagaimana budidaya selada memerlukan perhatian dan perawatan yang tepat agar tanaman tumbuh sehat, subur, dan produktif. Setiap tahap—mulai dari pemilihan bibit unggul, persiapan media tanam, penanaman, penyiraman, pemupukan, hingga panen—dijalankan dengan konsistensi untuk menghindari masalah pertumbuhan.
Langkah awal adalah memilih bibit selada berkualitas. Bibit unggul biasanya memiliki daya tumbuh tinggi, cepat panen, tahan terhadap hama, dan memiliki daun yang lebar serta segar. Pemilihan bibit yang tepat dapat dianalogikan sebagai fondasi awal dalam menghadapi “Mountain Collapse”—momen di mana pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit.
Media tanam yang baik sangat penting agar selada tumbuh optimal. Di pekarangan rumah, selada bisa ditanam langsung di tanah, bedengan, atau di polybag/pot. Campuran tanah, kompos, dan sekam bakar membantu menjaga nutrisi, aerasi, dan kelembapan tanah. Persiapan media tanam yang tepat adalah tahap awal dalam menjaga stabilitas pertumbuhan, mencegah “runtuhnya” kondisi ideal bagi tanaman.
Selada dapat ditanam dengan jarak sekitar 15–20 cm antar tanaman agar mendapatkan cahaya, nutrisi, dan sirkulasi udara yang cukup. Penataan pola yang tepat membantu setiap tanaman tumbuh optimal dan memudahkan perawatan, seperti penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama. Pola ini dianalogikan dengan struktur gunung dalam permainan, di mana penempatan yang tepat membantu mencegah “Mountain Collapse” dan memastikan pertumbuhan stabil.
Selada membutuhkan kelembapan tanah yang konsisten agar daun tetap segar dan lebar. Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari, terutama pada musim panas. Pemupukan secara berkala dengan pupuk organik atau NPK mendukung pertumbuhan daun dan akar. Konsistensi penyiraman dan pemupukan ini adalah inti dari menjaga “Mountain Collapse” tetap terkendali—mencegah masalah yang dapat menghambat pertumbuhan.
Selada dapat dipanen mulai 30–45 hari setelah tanam, tergantung varietas. Panen dapat dilakukan secara bertahap untuk menjaga produksi terus berjalan. Setelah panen, pemupukan tambahan dan penyiraman rutin memastikan tanaman tetap sehat untuk siklus berikutnya. Panen adalah puncak dari ritme perawatan—hasil dari semua strategi dan konsistensi yang dilakukan untuk menghindari “Mountain Collapse” pertumbuhan.